Tuesday, May 30, 2023

MANAGEMEN PEMASARAM BANK

 


BAB I

PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang


Lembaga keuangan perbankkan dalam kinerja untuk kesuksesan baik manajemen maupun operasionalnya, lembaga bank harus memiliki beberapa konsep dasar yang menyertainya di dalam lalu lintas pelayanan diantaranya adalah manajemen pemasaran bank.  Pemasaran bukan berarti hanya terpaku pada kegiatan promosi dan penjualan saja. Namun lebih dari itu. Dalam dunia perbankan, yang dimaksud dengan konsep manajemen pemasaran adalah  upaya untuk mencapai kepuasan nasabah terhadap penggunaan produk yang dikeluarkan oleh pihak bank, entah itu penggunaan produk berupa tabungan, giro, deposito maupun service (jasa pelayanan) yang diberikan pada nasabah.

Pencapaian yang berupaya pada tingkat kepuasan nasabah dikaitkan dengan berbagai cara ataupun strategi yang dijalankan oleh pihak lembaga keuangan perbankan. Diantara berupa strategi produk (tabungan, giro dan deposito), strategi lokasi (layout), strategi harga suatu produk dan jasa service, strategi  promosi untuk penjualan dengan tingkat maximal seduce. Banyaknya profit yang didapatkan oleh suatu bank sangat tergantung pada bagaimana suatu upaya pemasaran itu sendiri dapat berjalan lancar. Untuk itu, maka diperlukan beberapa konsep dan strategi yang matang guna untuk menilai kinerja manajemen dan operasional dari perbankan itu sendiri.

B.  Rumusan Masalah

1.    Apa pengertian dari manajemen pemasaran bank, tujuan dari pemasaran bank dan konsep dari pemasaran ?

2.    Bagaimana upaya bank dalam bidang pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa yang ditawarkan kepada nasabah?

3.    Siklus produk perbankan seperti apa?

BAB II


PEMBAHASAN


1.    Pengertian Manajemen Pemasaran Bank

Secara umum manajeman pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya.

Dari pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro,tabungan, dan deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank lainnya.[1]

Tujuan Pemasaran Bank

Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Dalam praktiknya tujuan tersebut dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.

Secara umum tujuan pemasaran bank adalah sebagai berikut:[2]
1.    Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2.    Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah.

3.    Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

4.    Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.

Konsep-konsep Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran di mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Ada lima konsep dalam pemasaran di mana setiap konsep dapat dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan:[3]

1.    Konsep Produksi

Konsep ini menyatakan bahwa, konsumen akan menyukai produk yang tersedia selaras dengan kemampuan konsumen, murah dan mudah didapat. Oleh karenanya manajemen harus berupaya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi.

2.    Konsep Produk

Dalam konsep ini terkandung pengertian bahwa, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas dan prestasi terbaik serta keistimewaan yang menonjol. Oleh karenanya produsen harus berusaha untuk memperbaiki produk secara terus-menerus.

3.    Konsep Penjualan

Konsep ini menyatakan bahwa, konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, kecuali jika produsen mengupayakan promosi dan penjualan yang agresif.

Konsep ini menganggap bahwa, seringkali konsumen kurang tertarik pada produk/jasa yang ditawarkan dan oleh karenanya pemasar harus berusaha mendorong konsumen untuk melakukan pembelian dengan cara promosi yang berdaya guna untuk merangsang pembelian.

4.    Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran dan konsep penjualan sering sulit untuk dibedakan. Dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep pemasaran adalah:

a)    Pemuasan keinginan kelompok pembeli tertentu adalah menjadi tugas perusahaan.
b)   Untuk itulah diperlukan program riset pemasaran agar dapat diketahui pada keinginan pembeli
ruangan. Keduanya saling mendukung kenyamanan nasabah serta keamanan nasabah dalam berurusan dengan bank.

Hal yang diperhatikan untuk lay out gedung adalah sebagai berikut:

1.    Bentuk gedung yang memberikan kesan bonafid.

2.    Lokasi parkir luas aman.

3.    Keamanan disekitar gedung

4.    Tersedia tempat ibadah

5.    Tersedia telepon umum atau fasilitas lainnya khusus untuk nasabah

Sedang lay out ruangan yang harus diperhatikan adalah:

1.    Suasana ruangan terkesan luas dan lega

2.    Tata letak kursi dan meja

3.    Hiasan dalam ruangan

4.    Sarana hiburan seperti musik

d.   Strategi Promosi

Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Paling tidak ada empat sarana promosi yang digunakan oleh setiap bank, yaitu[7]

1.    Periklanan (advertising)

2.    Promosi penjualan (sales promotion)

3.    Publisitas (publicity)

4.    Penjualan pribadi (Personal selling)

3.    Siklus Produk Perbankan
Pertama adalah tahap pengembangan produk yaitu produk yang masih berada dalam kandungan. Tahap ini dimulai dari masa menemukan dan pengembangan gagasan produk.selama tahap ini belum ada penjualan dan yang ada adalah pengeluaran biaya investasi.

Kedua adalah tahap perkenalan, merupakan tahap setelah produk diperkenalkan ke pasar. Dalam tahap ini penjualan masih kecil dan mulai merambat naik. Perusahan masih belum memperoleh laba dalam tahap ini akibat dari tingginya biaya promosi yang dikeluarkan.

Ketiga adalah tahap pertumbuhan, tahap ini produk sudah diterima oleh pasar dan penjualan sudah semakin besar dan laba sudah meningkat dengan cepat.

Keempat adalah tahap kedewasaan, tahap ini penjualan terus meningkat dan akan mencapai puncak, kemudian turun secara perlahan akibat mulai masuknya pesaing. Dalam tahap ini laba relatif stabil dan pada akhirnya juga akan turun akibat penjualan menurun.

Terakhir adalah tahap penurunan, dalam tahap ini penjualan menurun dengan cepat dan sering dengan menurunnya penjualan maka laba pun semakin menurun dan pada akhirnya akan rugi.

BAB III


KESIMPULAN


Kegiatan perbankan dalam upaya meningkatkan kualitas, mutu dari sebuah produk dan jasa yang ditawarkan menekankan pada bentuk pengoptimalan kinerja dari bidang manajemen termasuk di dalamnya pemasaran dan bidang operasional eksternal dalam bentuk promosi dan penjualan. Yang mana kedua bidang tersebut merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan dari suatu kinerja Bank.

Pertimbangan persuasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari siklus daur produk. Hubungan keduanya di tunjukkan pada besarnya produk dan jasa yang ditawarkan hingga produk tersebut dapat digunakan untuk memenuhi tingkat kebutuhan dan keinginan nasabah. Sedangkan persuasi  terkait dengan kemajuan suatu produk dalam tingkat penjualan menunjukkan seberapa besar usaha yang dilakukan oleh bankir atau karyawan Bank dalam meyakinkan nasabah terhadap keunggulan kualitas suatu produk dan jasa yang dimiliki hingga pada tahap penawaran dan penjualan. Tidak terlepas dari itu, siklus daur produk di pengaruhi oleh berbagai strategi dalam memasarkan produk dan jasa Bank diantaranya strategi promosi, harga, produk, dan lokasi/lay out.

            Oleh sebab itu, keberhasilan dari bidang perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana etiket yang dijalankan juga manajemen operasional internal tetapi juga manajemen pemasaran ikut perlu untuk dipertimbangkan dalam menunjang keberhasilan suatu lembaga keuangan. Meskipun bentuk manajemn pemasaran sangat menentukan keberhasilan suatu produk untuk di jual (dipasarkan) namun tidak terlepas dari suatu opportunity yang dimiliki suatu keunggulan produk dan jasa yang ditawarkan dimana keunggulan produk berpeluang langsung di dalam menentukan kesempatan menempati seberapa besar produk tersebut dapat bersaing terhadap produk perbankan lain yang turut terjun pada bidang pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA


Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2000

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers. 2012

Kasmir. Pemasaran Bank . Jakarta: Prenada Media. 2004

Sumarni, Murti Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. 2002


[1] Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),194-195.


[2] Ibid,197.

[3] Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002), 15-18.

[4] Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), 159.

[5] Ibid, 164-165.

[6] Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Prenada Media, 2004), 163.

[7] Ibid, 168-169

No comments:

Post a Comment

MANAGEMEN PEMASARAM BANK

  BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Lembaga keuangan perbankkan dalam kinerja untuk kesuksesan baik manajemen maupun operasiona...