Monday, May 8, 2023

MAKALAH MANAJEMEN STRATEG ISLAM (EKONOMI SYARIAH)

 

A.    PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIS

Menurut Fred R. David Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, danmengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.

Menurut Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E.Hoslisson (1997,XV)Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasiapa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.

Menurut H. Igor Ansoff Manajemen strategi adalah analisis yang logis tentang bagaimana perusahaan dapat beradaptasi terhadap lingkungan baik yang berupa ancaman maupun kesempatan dalam berbagai aktivitasnya.

Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan-tindakanyang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Manajemen strategik merupakan satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implimentasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan.

Manajemen strategik merupakan proses tiga deretan bertingkat, yang mencakup perencanaan tingkat korporat, usaha/bisnis, dang fungsional. Pada tingkatan yang paling rendah, aktivitas- aktivitas yang strategis akan lebih spesifik, sempit, bersifat jangka pendek, dan berorientasi pada tindakan dengan resiko yang lebih rendah namun lebih sedikit peluang untuk mendapatkan hasil yang dramatis.

B.     MANFAAT- MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIS

1.      Aktivitas formulasi strategis memperkuat kemampuan perusahaan untuk mencegah timbulnya masalah.

2.      Proses manajemen strategis menghasilkan keputusan yang lebih baik.

3.      Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas didalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka.

4.      Penerapan manajemn strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan.

5.      Mengurangi resistensi terhadap perubahan. Meskipun peserta formulasi strategi mungkin tidak akan lebih senang dengan keputusan yang mereka ambil sendiri dibandingkan keputusan yang diambil secara otoriter, namun kesadaran mereka tentang pilihan yang tersedia membuat mereka lebih dapat menerima keputusan tersebut. organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.

Manfaat manajemen strategis menurut David (2002:15) adalah:

Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.

Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan karyawan.

Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.

Mendatangkan laba

Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal

Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing

Meningkatnya produktivitas karyawan

Berkurangnya penolakan terhadap perubahan

Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan

C.    Dimensi-dimensi Keputusan Strategis

Secara tipikal, masalah-masalah strategis mempunyai dimensi-dimensi berikut:

1.      Masalah-masalah strategis memerlukan keputusan manajemen puncak. Karena keputusan strategi mencakup berbagai bidang operasi suatu perusahaan maka keputusan ini memerlukan keterlibatan manajemen puncak. biasanya, hanya manajemen puncak yang memiliki perspektif yang dibutuhkan untuk memahami implikasi luas dari keputusan tersebut dan wewenang untuk menyetujui alokasi sumber daya yang diperlukan.

2.      Masalah strategis memerlukan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Keputusan-keputusan strategis melibatkan alokasi yang substansial dari manusia, aset fisik, atau yang harus dialihkan dari sumber-sumber internal atau diperoleh dari luar perusahaan. Keputusan-keputusan strategis tersebut membuat perusahaan memiliki komitmen terhadap tindakan-tindakan selama periode waktu yang cukup panjang.Untuk itu, keputusan-keputusan ini membutuhkan sumber daya yang substansial.

3.      Masalah strategis sering kali memengaruhi kesejahteraan jangka panjang perusahaan. keputusan strategis biasanya membuat perusahaan memiliki komitmen dalam jangka waktu panjang, yang umumnya adalah lima tahun. Namun, dampak dari keputusan semacam itu akan dirasakan jauh lebih panjang. Ketika perusahaan telah membuat komitmen untuk strategi tertentu, citra dan keunggulan kompetitifnya biasanya terikat dengan strategi tersebut.

4.      Masalah strategis berorientasi masa depan. Keputusan strategis dibuat berdasarkan apa yang diprediksikan oleh manajer, bukan berdasarkan apa yang mereka ketahui. Dalam keputusan-keputusan semacam itu, penekanan terutama ditempatkan pada pengembangan proyeksi yang akan memungkinkan perusahaan memilih pilihan strategi yang paling menjanjikan. Dalam lingkungan perdagangan bebas yang bergejolak dan kompetitif, suatu perusahaan hanya akan berhasil jika mengambil tindakan yang proaktif (antisipatif) terhadap perubahan.

5.      Masalah strategis biasanya memiliki konsekuensi multifungsi atau multibisnis. Keputusan strategis memiliki implikasi yang rumit terhadap hampir seluruh bidang perusahaan. Keputusan mengenai hal-hal seperti bauran konsumen, penekanan kompetitif, atau struktur organisasi umumnya melibatkan sejumlah unit bisnis strategis, divisi, atau unit program perusahaan. Seluruh bidang tersebut akan dipengaruhi oleh alokasi atau realokasi tanggung jawab dan sumber daya yang diakibatkan oleh keputusan-keputusan tersebut.

6.      Masalah strategis memerlukan pertimbangan atas lingkungan eksternal perusahaan. Seluruh perusahaan bisnis beroperasi dalam sistem yang terbuka. Perusahaan memengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi-kondisi eksternal yang sebagian besar berada di luar kendali perusahaan. Oleh karena itu, agar berhasil menempatkan perusahaan dalam situasi yang kompetitif, para manajer strategis harus melihat melampaui operasinya. Mereka harus mempertimbangkan tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan oleh pihak-pihak lain yang relevan (seperti pesaing, konsumen, kreditur, pemerintah, dan tenaga kerja).

D.    Proses Manajemen Strategis

Perusahaan bervariasi dalam memformulasikan dan mengarahkan aktivitas manajemen strategik mereka. Perencana yang canggih di Amerika Serikat, seperti General Electric, Procter and Gamble dan IBM telah mengembangkan proses yang lebih rinci dibandingkan para perencana yang tidak begitu formal dari perusahaan-perusahaan dengan ukuran serupa. Bisnis kecil yang mengandalkan keahlian penyusunan strategi dan waktu yang terbatas dari seorang pengusaha umumnya memperlihatkan lebih banyak keprihatinan perencanaan yang mendasar dibandingkan perusahaan yang lebih besar pada industri yang sama. Dapat dipahami bahwa perusahaan dengan banyak produk, pasar, atau teknologi cenderung menggunakan sistem manajemen yang lebih rumit. Namun, meskipun terdapat perbedaan dalam rincian dan tingkat formalisasi, komponen-komponen dasar dari model yang digunakan untuk menganalisis proses manajemen strategis pada umumnya sangat serupa.

E.      

 

 

No comments:

Post a Comment

MANAGEMEN PEMASARAM BANK

  BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Lembaga keuangan perbankkan dalam kinerja untuk kesuksesan baik manajemen maupun operasiona...