Saturday, April 22, 2017

MAKALAH TENTANG CURUG SIBEDIL



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
        Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kekayaan dan keindahan alamnya. Begitu kayanya Indonesia akan keindahan dan kekayaan alamya hingga kita tidak bisa menghitung jumlahnya dan menilai harganya. Bentangan alam Indonesia dari sabang sampai merauke dan membujur dari miangga sampai rote mengundang kekaguman bagi setiap orang yang melihatnya.
        Kekayaan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang terdiri dari sumberdaya hewani, nabati, gejala dan keunikan alam atau keindahan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya tersebut, perlu dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat tanpa melupakan upaya konservasi sehingga tetap tercapai keseimbangan antara perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari.
Pemanfaatan potensi sumberdaya alam Flora dan fauna serta jasa lingkungannya di kawasan Pelestarian Alam dan Hutan Lindung mengacu kepada prinsip-prinsip social forest management yang dalam pemanfaatannya berazaskan kelestarian ekologi, social dan ekonomi
Pemanfaatan yang tidak memperhatikan faktor kelestarian fungsi hutan, akan menimbulkan laju degradasi hutan. Sebagai illustrasi angka deforestrasi mencapai 1, 6 juta hektar per tahun.
Potensi jasa lingkungan hutan baik langsung ataupun tidak langsung dapat dimanfaatkan secara terukur dan tidak terukur oleh manusia antara lain untuk : wisata alam, pemanfaatan sumberdaya air.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan pariwisata alam, maka kawasan Pelestarian alam seperti Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan taman Wisata Alam yang memiliki gejala keunikan alam, keindahan alam, keanekaragaman flora dan faunanya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata alam, disamping sebagai wahana penelitian, pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Agar objek dan daya tarik wisata dapat dimanfaatkan secara nyata diperlukan modal dan teknologi yang memadai, serta untuk menjaga kelestariannya diperlukan pengelolaan yang arif agar tidak menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan kawasan dan social budaya masyarakat sekitar.
Pemanfaatan jasa lingkungan untuk kepentingan wisata alam, perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan pariwisata alam yakni konservasi, edukasi, ekonomi, rekreasi dan peran / partisipasi masyarakat.
Bersyukurlah kita tinggai di Indonesia yang kaya akan kekayaan alamnya. “Gemah ripah loh jinawi’ mungkin itu adalah ungkapan yang menggambarkan kekayan alam Indonesia yang tak terhitung itu. Dari berbagai kekayaan alam itu banyak sekali yang memiliki potensi wisata. Diman temapat itu menjadi tujuan orang berkunjung bersama keluarga.
Oryek wisata adaah tempat tujuan manusia untuk menghibur diri dan menghilangkan kepenatan. Objek wisata biasanya menjadi tujuan manusia mengisi waktu luang atau liburan bersama keluarga atau rekan kerja.
Kebanyaan dari mereka mencari obyek wisata adalah obyek yang menggambarkan panorama alam yang indah, fasilitas yang layak dan transportasi yang mudah. Sehinngga hal tersebut bisa emacu seseorang untuk kembali lagi mengunjunginya.
Ditengah beban pekerjaan yang berar dan kesibukan aktuvitas manusia yang mengkibatkan setres, manusia perlu dengan yang namanya rifresing atau penyegaran. Kebanyakan hal itu dilakukan manusia dengan menuju obyek wisata baik dalam atau luar Negeri hanya sekedar melepas penat bersama keluarga.
Begitu mahal harga wisata yang memuaskan hingga manusia rela mengeluarkan tak sedikit uang untuk mendapatkanya. Ditengah kesibukan orang dalam bekerja wisata lokal menjadi alternative tujuan manusia untuk sekedar mengisi waktu luang bersama keluarga.

B.  Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengertian "otonom" secara bahasa adalah "berdiri sendiri" atau "dengan pemerintahan sendiri". Sedangkan "daerah" adalah suatu "wilayah" atau "lingkungan pemerintah". Dengan demikian pengertian secara istilah "otonomi daerah" adalah "wewenang/kekuasaan pada suatu wilayah/daerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan wilayah/daerah masyarakat itu sendiri." Pengertian yang lebih luas lagi adalah wewenang/kekuasaan pada suatu wilayah/daerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan wilayah/daerah masyarakat itu sendiri mulai dari ekonomi, politik, dan pengaturan perimbangan keuangan termasuk pengaturan sosial, budaya, dan ideologi yang sesuai dengan tradisi adat istiadat daerah lingkungannya.
Pelaksanaan otonomi daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi kemampuan si pelaksana, kemampuan dalam keuangan, ketersediaan alat dan bahan, dan kemampuan dalam berorganisasi.
Otonomi daerah tidak mencakup bidang-bidang tertentu, seperti politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, dan agama. Bidang-bidang tersebut tetap menjadi urusan pemerintah pusat. Pelaksanaan otonomi daerah berdasar pada prinsip demokrasi, keadilan, pemerataan, dan keanekaragaman.


BAB II
PEMBAHASAN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbX6RPHONx6VBurkOLLSqn163oGZZgumEb6hoaMM0skH7nNHjvq9OoqKOTj_V-U5NEng5Z0jHFYgPrjUmqGsb0TMRhOXHjOSIxaNiJ3VQbeyU3m7ViBUksfUA1DRlDSBBYn69dmNmE1hw/s320/Cibedil.jpgKabupaten Pemalang memiliki potensi wisata alam yang tak terhingga. Di sebelah selatan terhampar pantai-pantai indah berpasir hitam. Sedangkan di sebelah utara terdapat bukit-bukit hijau, telaga, dan air terjun nan asri. Sejauh ini, objek wisata yang dikenal di Pemalang hanyalah pantai dengan Widuri sebagai simbol. Namun sebenarnya ada banyak air terjun indah di sisi selatan yang belum banyak diketahui umum.
Salah satu air terjun terkenal di Kabupaten Pemalang adalah Curug Sibedil yang terletak di Dusun Karangbulu, Desa Sima, Kec. Moga. Dari pusat kota Pemalang, curug atau air terjun ini berjarak sekitar 35 km. Adapun waktu tempuhnya antara 25-35 menit dengan kendaraan umum.
‘Curug’ atau ‘jurug’ adalah bahasa Jawa yang berarti “air terjun”. Dengan tinggi 20 meter dan pancuran air yang banyak melimpah, Curug Sibedil menawarkan pemandangan indah nan menyegarkan. Suara gemericik air menyentuh bebatuan di kolam penampungan, ditambah hijaunya pepohonan di sekitar lokasi air terjun sungguh menjadi tujuan tepat untuk relaksasi.

A.    Sejarah Curug Cibedil
Mirip Suara Meriam
Konon, nama Curug Sibedil setidaknya ada dua versi. Menurut versi pertama, nama Sibedil diberikan karena pada jaman dahulu kala air yang jatuh menimpa bebatuan di bawahnya mengeluarkan suara mirip suara tembakan meriam. Dalam bahasa Jawa, meriam disebut sebagai “bedil”. Karena itulah air terjun ini dinamai Curug Sibedil yang kurang lebih berarti Air Terjun Meriam.
Versi kedua mempunyai bukti fisik, yakni sebuah batu golong-gilig (serupa tongkat) yang mirip seperti moncong meriam. Dulu, menurut cerita tetua di sekitar air terjun, dari batu tersebut keluar suara mirip dentuman meriam. Malam Jumat Kliwon disebut-sebut sebagai waktu suara bedil itu terdengar. Ada juga yang menyebut suara meriam terdengar setiap sore menjelang magrib. Kini suara tersebut tidak lagi terdengar.
Untuk menuju ke Curug Sibedil, dari kota Pemalang ambil jalan menuju ke selatan arah Randudongkal. Tepat di perempatan Pasar Randudongkal, lurus saja ke arah Moga yang juga merupakan rute menuju ke pemandian air panas Gudi di Kab. Tegal. Setelah sampai di pusat Kecamatan Moga, terus saja ikuti jalan menuju ke Guci. Letak Curug Sibedil di Desa Sima, sekitar 5 km dari pusat Kec. Moga.


B.     Rute Lengkap Menuju ke Curug Sibedil dengan Angkutan Umum
1.      Dari arah utara (Tegal, Pekalongan dan Pemalang kota)
Dari terminal induk Pemalang, atau bisa juga dari depan Stadion Mochtar Sirandu, naik bus 3/4 jurusan Moga. Turun di Terminal Moga, lanjutkan dengan angkutan pedesaan jurusan Moga-Mandiraja dan turun di Dukuh Karangbulu, Desa Sima. Minta pada sopir angkudes untuk diturunkan tepat di depan SD Negeri 5 Sima. Dari sini, jarak air terjun sudah dekat (sekitar 300 meter) dan banyak penduduk yang siap membantu menunjukan lokasinya.
2.      Dari arah Tenggara (Purwokerto, Purbalingga, Belik)
Dari arah Purwokerto, jika mengendarai bis, turun di Terminal Randudongkal. Lanjutkan dengan naik bus atau angkot jurusan Moga dan turun di Terminal Moga. Dari sini, teruskan perjalanan dengan naik angkutan pedesaan jurusan Moga-Mandiraja dan turun di Dukuh Karangbulu, Desa Sima, atau tepatnya di depan SD Negeri 5 Sima. Jalan kaki sekitar 300 meter dan sudah sampailah di air terjun Sibedil.
3.      Dari arah Selatan (Slawi, Lebaksiu, Bumiayu, Bojong)
Dari pasar Simpar naik angkot jurusan Moga, turun di pertigaan Ngelo. Kemudian teruskan dengan naik angkudes jurusan Moga-Mandiraja, turun di Dukuh Karangbulu, Desa Sima, tepatnya di depan SD Negeri 5 Sima. Selanjutnya tinggal berjalan kaki sejauh kira-kira 300 meter menuju lokasi air terjun.

C.    Indahnya Curug Cibedil
Curug Cibedil wisata alam yang terletak di daerah Sima Kecamatan Moga, tepatnya di desa Karangbulu ini memang belum banyak yang mengetahui akan keberadaannya, hal ini dimungkinkan dari kurangnya informasi akan keberadaan wisata alam ini.
Jalan menuju curug ini juga terkesan masih belum disediakan jalan khusus untuk menuju objek wisata, tetapi masih menggunakan jalan desa bahkan jalan perumahan.
Menurut cerita curug ini dinamai curug Cibedil karena jaman dahulu kala pada saat malam jum’at kliwon air yang mengucur dari atas dan membentur batu-batuan yang dibawahnya menimbulkan suara seperti suara tembakan / bedil ( b.jawa ) maka dari itu masyarakat sekitar menyebut curug tersebut dengan nama Curug Cibedil.
Lokasi objek wisata alam Curug Cibedil tergolong sulit jika anda akan berkunjung untuk menikmati panorama alam sekitarnya, dari arah pertigaan moga ambil arah ke barat kira ± 1 Km sampai disini anda bisa menanyakan kepada masyarakat sekitar untuk lebih detilnya.
Sesampainya di dekat objek wisata anda hanya cukup mengeluarkan selembar ribuan untuk biaya parkir yang masih berada di pelataran rumah masyarakat desa setempat, dan tiket masuk ke lokasi wisata adalah GRATISSS TISS TISS . . .

Pada hari-hari biasa objek wisata ini kurang begitu banyak dikunjungi oleh wisatawan, hanya anak-anak sekitar saja yang memanfaatkan kejernihan airnya untuk mandi dan sekedar bercengkerama, namun di hari-hari besar seperti hari raya idul fitri banyak juga wisatawan dari dalam dan luar kota yang berkunjung ke objek wisata alam yang memang masih alami ini.
Airnya masih jernih dan dingin khas mata air daerah pegunungan, disamping itu pohon-pohon di kanan dan kirinya juga tumbuh lebat ikut memberi keteduhan bagi pengunjung yang akan menikmati keindahan alam objek wisata ini, untuk itu tidak ada salahnya jika hendak mencari wisata alam yang murah namun tak begitu murahan tidak ada salahnya anda mengunjungi objek wisata alam ini.
Jangan lupa berpose yang keren jika hendak mengabadikan kenangan anda ketika berada di sekitar objek wisata alam ini, selamat berkunjung . . .


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Kabupaten Pemalang memiliki potensi wisata alam yang tak terhingga.Salah satu air terjun terkenal di Kabupaten Pemalang adalah Curug Sibedil yang terletak di Dusun Karangbulu, Desa Sima, Kec. Moga. ‘Curug’ atau ‘jurug’ adalah bahasa Jawa yang berarti “air terjun”. Dengan tinggi 20 meter dan pancuran air yang banyak melimpah, Curug Sibedil menawarkan pemandangan indah nan menyegarkan.



DAFTAR PUSTAKA


https://grombyangnet.wordpress.com/2014/12/29/menikmati-indahnya-air-terjun-curug-sibedil-pemalang/
http://spirituneasy.blogspot.co.id/2009/10/indahnya-wisata-alam-curug-cibedil.html

MANAGEMEN PEMASARAM BANK

  BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Lembaga keuangan perbankkan dalam kinerja untuk kesuksesan baik manajemen maupun operasiona...