KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
Contents
10 CABANG OLAH RAGA
A. Binaraga
Binaraga adalah kegiatan
pembentukan tubuh yang melibatkan hipertropi otot intensif. Dengan
melakukan latihan beban dan diet
protein tinggi secara rutin dan intensif, seseorang dapat meningkatkan massa otot.
Seseorang yang menekuni aktivitas ini disebut binaragawan (pria) atau
binaragawati (wanita). Selain menjadi gaya hidup untuk membentuk tubuh
sekaligus menjaga kesehatan, binaraga juga dapat dipertandingkan dalam berbagai
kontes atau sebagai salah satu cabang olahraga yang kerap
dipertandingkan di pesta olahraga seperti Pekan Olahraga
Nasional atau Sea Games.
Dalam
kompetisi binaraga, para binaragawan memamerkan otot tubuh mereka dihadapan
dewan juri yang menilai penampilan fisik mereka. Dewan juri ini akan memberikan
nilai berdasarkan kriteria tertentu; seperti massa otot, simetri tubuh,
definisi otot, serta penampilan yang mencakup koreografi, musik, dan tema. Otot
tubuh ditonjolkan melalui serangkaian proses yang disebut "cutting
phase"; serangkaian kombinasi dari pengurangan kadar lemak
tubuh, penggelapan warna kulit (dilakukan dengan berjemur di bawah sinar
matahari), pembaluran minyak pada tubuh, ditambah efek penyinaran panggung yang
akan membantu dewan juri untuk melihat definisi otot secara lebih jelas.
Binaragawan
terkenal di dunia seperti Arnold
Schwarzenegger, Charles Atlas, Steve Reeves, Reg Park, Devin
McKillop, dan Lou Ferrigno, sedangkan binaragawan terkenal di Indonesia antara lain Levi Rumbewas,
Asrelawandi,
Ade Rai, dan Ricky Syamsuri.
Kini, juara tiga kali berturut-turut Jay Cutler
adalah penyandang gelar Mr. Olympia
sebagai binaragawan teratas di dunia.[1] Selain itu terdapat
gelar binaraga bergengsi lainnya seperti Mr. Universe.
Otoritas
binaraga dunia adalah International Federation of BodyBuilding & Fitness
(IFBB), sedangkan otoritas binaraga nasional Indonesia adalah Persatuan Angkat
Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI).
1. Binaraga di Indonesia
Di
Indonesia, binaraga mulai dikenal sejak tahun 1950-an setelah perang
kemerdekaan Indonesia. Kejuaraan binaraga Mr. Indonesia pernah digelar pada
tahun 1952. Binaraga pun dipertandingkan sebagai salah satu cabang olahraga SEA Games dan Pekan Olahraga
Nasional. Otoritas binaraga
nasional Indonesia adalah Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga
Seluruh Indonesia (PABBSI). Dengan berkembangnya dunia perfilman Indonesia pada
dekade 1970-an hingga 1980-an, film-film bergenre laga dan legenda menampilkan
beberapa bintang film Indonesia yang berfisik kekar dan gagah untuk berperan
sebagai pahlawan. Bintang film seperti Barry Prima, Advent Bangun, George Rudy,
dan Willy Dozan, kerap membintangi film laga, walaupun tidak menekuni binaraga
tapi mereka memiliki fisik yang cukup prima.
Atlet
binaraga terkenal Indonesia antara lain Levi Rumbewas,
Asrelawandi,
Ade Rai, dan Ricky Syamsuri.
Ade Rai cukup terkenal sebagai tokoh yang mempopulerkan dunia fitness dan
binaraga kepada masyarakat luas, ia kerap muncul sebagai bintang iklan. Kontes
binaraga di Indonesia misalnya Mr. Indonesia,
Siswaraga
untuk amatir dan Pestaraga,
disamping kejuaraan nasional binaraga yang digelar oleh PABBSI. Kini dengan
semakin banyaknya gelanggang olahraga, gym atau fitness center (pusat
kebugaran), banyak orang yang
berolah raga angkat beban untuk mendapatkan bentuk tubuh yang lebih ideal. Di
samping pusat-pusat kebugaran milik swasta yang ada di Indonesia, beberapa
gerai pusat kebugaran waralaba internasional juga hadir di kota-kota besar di
Indonesia, antara lain Fitness First,
Celebrity
Fitness, dan Gold's Gym.
2. Cakupan
a. Binaraga profesional
Dalam
industri binaraga modern, "binaragawan profesional" secara umum
merujuk kepada binaragawan yang telah memenangi kompetisi kualifikasi sebagai
tingkat amatir dan mendapatkan "pro card" dari IFBB. Seorang
binaragawan profesional berhak mengikuti kompetisi binaraga dunia, termasuk
Arnold Classic dan the New York Pro. Merebut gelar di berbagai kontes binaraga
internasional dapat menjadikan mereka berhak untuk ikut serta dalam Mr. Olympia,
kontes binaraga paling bergengsi dan dianggap tertinggi di dunia binaraga
profesional. Gelar binaraga internasional bergengsi lainnya adalah Mr. Universe.
b. Binaraga alami
Binaraga
alami atau natural bodybuilding merujuk pada kontes binaraga dimana
peserta secara rutin harus lulus tes bebas zat ilegal, barang siapa yang tidak
lulus tes dilarang untuk mengikuti kontes ini di masa depan. Tes dilakukan
melalui uji sampel urin. Zat-zat ilegal yang dilarang antara lain Anabolik
steroid, Prohormon,
dan Diuretik.
3. Pertumbuhan otot
Binaragawan
umumnya menempuh tiga strategi untuk memaksimalkan hipertropi otot:
a. Latihan beban
Latihan beban
mengakibatkan sobekan mikro pada jaringan otot yang dilatih; secara umum
disebut mikrotrauma.
Sobekan kecil ini menimbulkan rasa pegal dan sakit setelah latihan yang disebut
delayed onset muscle soreness (DOMS) yaitu sakit otot yang tertunda.
Tubuh kemudian memperbaiki kerusakan otot ini dengan menumbuhkan jaringan otot
baru untuk menyambung sobekan kecil ini, hal inilah yang menyebabkan otot
tumbuh membesar. Secara normal, rasa sakit ini terasa satu atau dua hari
setelah latihan. Akan tetapi ketika otot tubuh telah mulai terbiasa dengan
latihan, maka rasa sakit itu cenderung berkurang.[3]
Latihan
beban bertujuan membangun jaringan otot dengan memicu dua jenis hipertropi; hipertropi
sarkoplasmik dan hipertropi myofibrilar. Hipertropi Sarkoplasmik menciptakan
otot yang lebih besar sehingga menjadi tujuan latihan binaraga daripada
hipertropi myofibrilar yang lebih bersifat kelenturan dan kekuatan atletis.
Sarkoplasmik dipicu dengan meningkatkan repetisi (perulangan), sementara
myofibrilar dipicu dengan mengangkat beban yang lebih berat.[4] Keduannya secara
bersama dapat meningkatkan ukuran dan kekuatan otot (dibandingkan dengan orang
yang tidak latihan beban sama sekali). Akan tetapi sifat penekanannya berbeda.
Banyak
pelatih memilih untuk secara silih berganti menggunakan dua metode ini. Hal ini
dimaksudkan agar mencegah tubuh beradaptasi (dengan mempertahankan beban lebih
yang progresif), mungkin dengan menekankan metode sesuai kebutuhan mereka, misalnya
seorang binaragawan yang terbiasa latihan dengan metode hipertropi sarkoplasmik
dapat suatu waktu beralih ke hipertropi myofibliar agar dapat melampaui batas plateau
yakni suatu titik dimana latihannya sudah membentur batas.
b. Gizi
Susu
protein, terbuat dari bubuk protein (tengah) dan susu (kiri), adalah suplemen
umum binaraga.
Pertumbuhan
otot tingkat tinggi, pemulihan dan perbaikan otot seorang binaragawan
memerlukan diet (pola makan) khusus. Secara umum binaragawan memerlukan kalori
lebih banyak dari orang biasa serta memerlukan protein lebih banyak untuk
membantu pembentukan massa otot. Pengaturan pola makan ditambah latihan
kardiovaskuler untuk mengurangi lemak tubuh
dilakukan menjelang pertandingan untuk memperjelas definisi otot. Rasio energi
makanan dari karbohidrat, protein, dan lemak dapat berbeda-beda sesuai tujuan
sang binaragawan.[5]
c. Suplemen
Peran
penting gizi adalah membangun otot dan menghilangkan lemak, untuk mencapai hal
ini binaragawan kerap memerlukan berbagai jenis makanan suplemen atau
pelengkap.[6] Berbagai produk
digunakan untuk meningkatkan ukuran otot, meningkatkan metabolisme untuk
membakar lemak, meningkatkan kesehatan sendi, dan mencegah kekurangan gizi. Kreatin mungkin adalah salah
satu suplemen yang paling banyak digunakan. Suplemen lainnya antara lain Fat
burner untuk pembakar lemak, dan Amino untuk asupan protein.
d. Istirahat
Meskipun
stimulasi terhadap otot muncul saat latihan di sasana kebugaran, pertumbuhan
otot muncul kemudian saat istirahat. Tanpa istirahat dan tidur yang cukup, otot
tidak dapat pulih dan tumbuh dengan baik. Tidur delapan jam sehari dianjurkan
bagi binaragawan, meski kebutuhan tidur berbeda tiap orang. Sebagai tambahan
banyak atlet binaraga melakukan tidur siang untuk meningkatkan kemampuan tubuh
membangun otot, beberapa bahkan memecah jam tidurnya kedalam beberapa kali
tidur dalam sehari.
B. Berenang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya
dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi
dan olahraga.
Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air,
mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan
di kolam renang.
Manusia juga berenang di sungai, danau,
dan laut
sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir
semua otot
tubuh dipakai sewaktu berenang.
1. Gaya renang
Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada,
gaya punggung,
gaya bebas
dan gaya kupu-kupu.
Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-kupu, gaya
punggung, gaya dada, dan gaya bebas.[2]
Dalam lomba renang nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam
gaya renang, kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu.[2]
Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional tidak
mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas.[2]
Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol,
sehingga gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh
perenang dalam nomor renang gaya bebas.[2]
a. Gaya bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan
air.[2]
Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara
kedua belah kaki
secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah.[2]
Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah
menghadap ke permukaan air.[2]
Pernapasan
dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring
dan kepala berpaling ke samping.[2]
Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk
menoleh ke kiri atau ke kanan.[2]
Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang
bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.[2]
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan
teknik-teknik dasar tertentu.[2]
Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa
membuat perenang dapat melaju di dalam air.[2]
Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa digunakan oleh beberapa orang, baik yang
sudah terlatih maupun para pemula.[2]
b. Gaya dada
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk
renang rekreasi.[3]
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama.[3]
Gaya dada
atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan
air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap.[3]
Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan
di depan.[3]
Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan
maju lebih cepat ke depan.[3]
Gerakan tubuh meniru gerakan katak
sedang berenang sehingga disebut gaya katak.[3]
Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali
gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.[3].
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada
atau gaya bebas.
Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional,
perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.[3]
c. Gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan
posisi punggung
menghadap ke permukaan air. Posisi wajah
berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas.[3]
Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan.
Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung
jumlah gerakan.[3]
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas,
namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara
bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air
sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.[3]
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas,
gaya dada,
dan gaya kupu-kupu
yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan
start dari dalam kolam[3].
Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi
pegangan.[2]
Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki
bertumpu di dinding kolam.[3]
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal
sejak zaman kuno.[3]
Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya
renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.[3]
d. Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya
berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air.[3]
Kedua belah lengan
secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan
ke depan.[2]
Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas
seperti gerakan sirip
ekor ikan
atau lumba-lumba.[3]
Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut
dan hidung
sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala
berada di luar air.[3]
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya
berenang paling baru.[3]
Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu
perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.[3]
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih
besar dari perenang.[3]
Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara
bersamaan.[3]
Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya
bebas.[3]
Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat
menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.[3]
2. Risiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik
sengaja maupun tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian
akibat tenggelam.[4]
Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalaman kolam renang,
sungai,
atau laut
yang ingin direnangi.[4]
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila
terdapat arus deras atau ombak
besar secara tiba-tiba.[4]
Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan
dilarang untuk berenang.[5]
Kaca mata renang dapat mencegah
mata orang yang memakainya dari iritasi.[5]
Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata.[5]
Di kolam renang, bakteri
penyebab penyakit
dikendalikan dengan pemberian kaporit.[5]
Pergantian air
yang teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.[5]
3. Perlengkapan
Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau
pakaian khusus. Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi
apapun. Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang
membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan bergerak
di air.[5]
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk
memudahkan manusia bergerak di air. Pakaian renang
biasanya terbuat dari bahan karet
yang mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam pakaian.
Pakaian renang
juga dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia
di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk kompetisi.[5]
Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang
terkadang membutuhkan perlengkapan khusus seperti kaca mata renang,
ban renang,
penutup telinga dan hidung, penutup kepala.[5]
Secara umum perlengkapan renang tersebut ditujukan untuk memudahkan berenang
dan menghindari risiko yang timbul akibat berenang
C. Atletik
Atletik adalah gabungan dari
beberapa jenis olahraga
yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari,
lempar,
dan lompat.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon"
yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang
diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi
untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI
(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
1. Lintasan dan Lapangan Dalam Ruangan
Ada
dua musim dalam lintasan
dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim dingin dan musim outdoor,
digelar selama musim semi
dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan terdiri dari empat atau
enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus untuk
mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi
sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan
110/100m haling rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m hlang rintang di
tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat SMA)
dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan 400m haling rintang. Indoor juga
mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada tingkat kampus dan elit
dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m adalah event lari jauh yang
paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di
medio abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square
Garden (New York) lintasan
indoor, beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi,
ini sangat jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m
dibandingkan 400m yang ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus
indoor dua-duanya dilombakan.
Di
event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat
galah, lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi
dan tolak peluru ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya tidak
ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik
dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah lempar beban seberat
300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri
dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di Kejuaraan Nasional untuk
atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat
jauh, tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang
rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari)
indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon
2. Lintasan dan Lapangan Luar Ruangan
Lintasan
dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi.
Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa
lintasan tua berukuran 440 yardm dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval
dan tidak 400m/440 yard karena keadaan geografis. Lintasan modern
memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua memakai pasir
atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah
jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini isa ada di luar atau
di dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum
dimana lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai
untukAmerican Football,
sepak bola,
atau lacrosse.
Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya
memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping
selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya
dilombakan di luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang
lebih luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau
lintasan.
3. Event
Ada
variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak
biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim
biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam ruangan. Dengan
pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar
di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke
400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan
kembali. Bagaimanapun, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil
(dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko
dan Svetlana Masterkova dari Rusia
untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.
4. Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.
v Sprint:
event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya di dalam ruangan),
100m, 200m dan 400m.
v Jarak
Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan 3000m.
v Lari berintang
– lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan seperti
penghalang dan rintangan air.
v jarak
Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim
ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
v Halang Rintang:
110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang
menengah (300 m di beberapa SMA).
v Estafet: 4 x 100m estafet, 4
x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet , dll. Beberapa event,
seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar.
v Lari jalanan:
dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan. Event
biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon.
v
Event lapangan
v
Event melempar
v
Event lompat
v
yang sangat tidak
biasa
v
Event ganda atau
kombinasi
D. Polo Air
Polo air adalah olahraga air beregu, yang dapat dianggap sebagai
kombinasi renang,
gulat,
sepak bola
dan bola basket.
Satu tim bertanding terdiri dari dari enam pemain dan satu kiper. Tujuan permainan
menyerupai sepak bola, yaitu untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya, satu
gol dihitung satu poin.
Olah raga Polo air merupakan cabang olahraga
yang sudah cukup lama dipertandingkan di Indonesia,
bahkan cabang olahraga ini sudah dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional Pertama
(PON-I) diselenggarakan, hingga pertandingan multi-event regional, nasional
maupun internasional (Sea Games, Asian Games,
Olympic Games & World Championships) sampai saat ini.
Setiap regu polo air terdiri dari 13 atlet yang terdiri
dari 2 penjaga gawang dan 11 pemain. Setiap regu yang akan bertanding
diwajibkan memakai uniform (training/kaos), celana renang seragam, topi polo
air yang bernomor (1 s/d 13) yang dibedakan berwarna putih atau biru dan
penjaga gawang nomor 1 dan 13 dibedakan dengan topi warna merah. (Jika regu
yang bertanding memiliki topi dengan warna tersendiri harus membawa 2 set (1
set diberikan kepada sekretariat pertandingan, diperlukan jika salah satu
pemain dari regu tersebut kehilangan topinya pada saat bertanding). Setiap regu
polo air menurunkan 6 pemain dengan 1 penjaga gawang, total 7 orang pemain di
setiap pertandingan dan 6 orang cadangan yang harus duduk dibangku cadangan di
dalam lapangan pertandingan, dengan 1 orang manager, 1 orang kepala pelatih dan
1 orang asisten pelatih. Hanya kepala pelatih yang dapat berdiri dan berjalan
sampai batas 5 meter dari bangku cadangan untuk memberikan instruksi kepada
regunya pada saat posisi regu tesebut melakukan penyerangan. Jika regu tersebut
dalam posisi bertahan kepala pelatih hanya boleh memberikan instruksi dalam
posisi duduk.
Setiap pertandingan resmi memakai standar peraturan
International (FINA), pertandingan dipimpin 2 (Dua) orang wasit & dibantu
oleh 2 orang hakim garis (Goal Judge). Lama pertandingan adalah 8 menit
(Bersih) x 4 babak. Jeda istirahat setiap babak 1 & 2 serta 3 & 4
adalah 2 menit sedangkan jeda istirahat untuk babak 2 ke babak 3 adalah 5
menit. Jika skor akhir dari babak 4 seri, akan dilanjutkan 2 babak tambahan (2
x 8 menit) untuk menentukan pemenang, jika masih terjadi seri, pertandingan
akan dilanjutkan dengan 5 (lima) bola tembakan penalti untuk setiap regu.
Tembakan Pinalti diwakilkan oleh 5 orang pemain dari setiap regu, yang telah
ditentukan secara berurutan dan tercatat disekretariat pertandingan serta
diatur untuk berdiri di kedua sisi pinggir kolam renang untuk membedakan setiap
regunya. Titik tembakan pinalti diambil 5 meter dari posisi gawang yang
dilakukan secara bergantian dengan aba aba dari wasit yang memimpin tembakan
pinalti.
Di Indonesia, polo air sudah dikenal semenjak tahun 1908
dan berkembang di era tahun 1950 s/d 1960-an, di era ini perkembangan olahraga
polo air Indonesia berkembang dengan baik sehingga cukup diperhitungkan di
tingkat Asia bahkan di dunia. Tim polo air Indonesia banyak mengikuti event
internasional seperti GANEFO, Kejuaraan Asia & tidak pernah absen mengikuti
Asian Games tahun 1954. 1958, 1962. 1966 dan terakhir Asian Games pada tahun
1970. Bahkan prestasi tim polo air Indonesia dapat dinilai sangat baik.
Memasuki tahun 1980 sampai dengan 1999 olahraga ini tidak berkembang dengan
baik, Indonesia hanya mengirimkan tim polo air sebatas keikut sertaan di Sea
Games. (Tabel Hasil Sea Games & Kejuaraan Asia, Asian Games dapat dilihat
dibawah ini)
Baru memasuki era tahun 2000, terdapat 9 propinsi yang
telah melakukan pembinaan cabang olahraga polo air, seperti propinsi Jambi,
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat,
Jawa Timur, Jawa Tengah & DKI Jakarta. Cabang olahraga inipun mengalami
banyak perubahan di dalam peraturan & berkembang sangat pesat di dunia.
Indonesia yang tadinya cukup diperhitungkan di negara Asia hanya ikut
berpartisipasi di Sea Games.
Pada Tahun 2005, PB.PRSI [(Pengurus Besar Persatuan Renang
Seluruh Indonesia)]mengupayakan untuk memajukan kembali cabang olahraga ini, dengan
diadakan Pertandingan PRA Liga Polo Air tahun 2005, Liga Polo Air I tahun 2006,
Terbentuknya team Polo Air Putri di Jakarta, diikuti dengan Sumatera barat,
jawa barat dan jawa Timur yang kemudian terselenggaranya Kejuaraan Nasional
Polo Air Putri, Kejuaraan internasional Betawi Cup 2005 serta Liga Polo Air II
tahun 2007, Liga Polo Air III 2008 dan Liga Polo Air 2009.
Dengan dimulainya pertandingan Liga Polo Air Indonesia
dinilai sangat berhasil karena membawa angin segar untuk cabang olahraga ini,
apalagi dengan diperbolehkan pemain asing untuk turut serta bermain mewakili
daerah propinsi masing masing, contohnya Peng-da PRSI DKI Jakarta pernah
mengontrak 3 pemain asal negara China, diikuti Peng-da Sumatera Selatan
menggunakan pemain dari Kazakhstan.
Dengan tetap diadakan Liga polo air Indonesia secara
konsisten, iklim kompetisi menjadi lebih semarak, melibatkan banyak sponsor dan
pemain asing. Ini memberikan dampak yang sangat positif dan memberikan suasana
pertandingan yang lebih baik dan kompetitif serta dapat dijadikan pemilihan
atlet terbaik untuk pembentukan tim nasional polo air Indonesia dengan
diadakannya program promosi dan degradasi atlet terbaik untuk tim nasional.
Diharapkan pada tahun-tahun mendatang semua pihak baik pemerintah, induk organisasi,
pemerhati olahraga aquatics Indonesia, komunitas olahraga Polo Air (Jakarta
Waterpolo Community) dapat bahu membahu untuk memajukan perkembangan olahraga
polo air di Indonesia.
Tempat Pelatihan Polo Air Dapat ditemui di beberapa kota di
Indonesia seperti : - Kota Jakarta, Klub JWC Jakarta Water Club (Kolam
renang Senayan,Gelora Bung Karno Senin-Sabtu jam 18.00-21.00) - Kota Padang,
Sumatera Barat - Kota Bandung, Jawa Barat - Kota Palembang & Musi Banyuasin
- Sekayu, Sumatera Selatan - Kota Jambi - Kota Surabaya, Jawa Timur - Kota
Makasar, Sulawesi Selatan - Kota Medan, Sumatera Utara (K.R. Selayang). - C.L.-
E. Bola Basket
Bola
basket
adalah olahraga
bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima
orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola
ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa
dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif
kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang
besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola
tersebut.
Bola
basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di
belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa
Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.
1. Lapangan, waktu, dan jumlah pemain bola basket
Lapangan
bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran, yakni panjang
28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball
Association
dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar Federasi Bola Basket
Internasional.
Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang
jari-jari yaitu 1,80 meter.
Jumlah
pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan
cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2
orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut Umpire.
Waktu
permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu
istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan
harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak
tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam
yaitu 5 detik.
Keliling
bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm - 78 cm. Sedangkan
berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80
meter pada lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20 -
1,40 meter.
Panjang
papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian
luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter
sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.
Jarak
lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak
papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket
memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke
garis akhir adalah 1 meter.
Panjang
garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran
lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu
6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
2. Peraturan permainan bola basket
Aturan dasar pada
permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
a. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
b. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
c. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
d. Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
e. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
f. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
g. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
h. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
i. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
j. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
k. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
l. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
m. Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
3. Bola basket di Indonesia
Ada
beberapa informasi
mengatakan masuknya basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Cina
menjelang kemerdekaan.
Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien
dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina. Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok
menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas
kelompok Cina modern.
Informasi
ini diperkuat fakta
menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola
basket di sejumlah kota
besar seperti Jakarta,
Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar
tumbuh dari sekolah-sekolah Cina.
Dari klub
itu pula kemudian lahir salah seorang pemain legenda Indonesia, Liem
Tjien Siong yang kemudian
dikenal dengan nama Sonny
Hendrawan (Pada 1967 Sonny
terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia
IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu, tim
Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea,
dan Jepang).
Pada
1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON
I digelar di Solo,
bola basket, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini
membuktikan bahwa basket cepat memasyarakat dan secara resmi diakui Negara.
Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia
(KOI)
yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen
dan Wim Latumeten
untuk membentuk organisasi
bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk menyatukan
organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Bola Basket Seluruh
Indonesia pada 1955, disingkat Perbasi.[
F. Sepak Bola
Sepak bola adalah cabang olahraga
yang menggunakan bola
yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas)
orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250
juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia.[1][2][3][4]
Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan
dalam lapangan
yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.
Secara umum, hanya penjaga gawang
saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah
gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diijinkan menggunakan seluruh
tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola.
Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya.
Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti,
tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan.[5]
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap
tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga
menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.[6]
1. Posisi pemain
Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang,
2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah,
dan 1-3 orang penyerang.[9]
Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk
melindungi gawang dari serangan lawan.[9]
Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan pemain lainnya.[9]
Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan.[9]
Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain dekat
dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain
bertahan.[9]
Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.[9]
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi
berbagai pola atau taktik permainan.[10]
Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering
digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian
tengah lapangan), serta 4-3-3
(formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total
football Belanda
dan Jerman Barat
).[10]
2. Aturan
a. Lapangan permainan
Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak
bola internasional yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120
meter dan lebar 65-75 meter.[11]
Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi
empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter.[11]
Di bagian depan dari gawang terdapat area pinalti yang berjarak 16.5 meter dari
gawang.[11]
Area ini merupakan batas kiper
boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran
mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.[11]
b. Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit,
ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak.[11]
Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit,
hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.[11]
Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai
pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan
pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury
time atau stoppage time.[11]
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung
menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya
menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun
tidak (tidak mempengaruhi skor akhir).[11]
Pada akhir tahun 1990-an, International Football Association Board
(IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol perak
(silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan.[11]
Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali mencetak gol saat perpanjangan
waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang
memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai
pemenang.[11]
Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.[11]
c. Pelanggaran
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka
wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah.[12]
Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang
melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku.[12]
Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak
sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau
tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa
persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang
melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam.[12]
Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar
dari pertandingan.[12]
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari
pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya.[12]
Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran
berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah,
melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol,
menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali
penjaga gawang , dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung
menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di
luar kotak penalti .[12]
d. Wasit dan petugas pertandingan
Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang
memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan
seorang petugas di pinggir tengah lapangan.[13]
Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai
memainkan bola.[13]
Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang
terjadi di lapangan.[13]
Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari
lapangan.[13]
Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran,
bola keluar, ataupun offside.[13]
Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.[13]
Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu
yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info
mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak.[13]
Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung
antara manajer tim dengan wasit.[13]
Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang
kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.[13]
Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah
seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.[13]
3. Kejuaraan Internasional
Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia
yang diselenggarakan oleh Fédération
Internationale de Football Association (FIFA).[14]
Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali dan dimulai di Uruguay
pada tahun 1930.[14]
Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara
dan pengusaha
Perancis
yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.[14]
Kompetisi international tertua di dunia adalah Copa America
yang mempertandingkan tim-tim dalam wilayah Amerika Selatan
setiap dua tahun sekali.[15]
Copa America pertama kali diadakan tahun 1916 dan diikuti oleh 10 negara yang
akhirnya membentuk The South American Football Confederation (Conmebol).[15]
Untuk wilayah Amerika Utara, The Confederation of North, Central
American and Caribbean Association Football (CONCACAF)
menyelenggarakan kompetisi internasional setiap empat tahun sekali yang disebut
Piala Emas CONCACAF.[16]
Di kawasan Asia,
termasuk Australia dan Timor Leste negara-negara yang tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC),
mengadakan kompetisi internasional pertama tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong
yang disebut Piala Asia.[17]
Pada tahun 1960, kompetisi tingkat regional Eropa diadakan untuk pertama kalinya
dengan nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA
European Championship (Piala Eropa atau EURO).[14]
Di wilayah Oseania
(meliputi Selandia Baru, dan berbagai Kepulauan
Pasifik), kompetisi international setiap dua tahun dimulai sejak
tahun 1996 disebut Piala Oseania.[18]
Untuk wilayah Afrika, kompetisi Piala Afrika
mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.[19]
4. Sepak bola di Indonesia
Sejarah sepak bola di Indonesia
diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di
Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo.[20]
Dalam kongres PSSI di Solo,
organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.[20]
Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan
makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun
tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.[21]
Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X
mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan
Indonesia semakin gencar.[21]
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia
tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan
pengembangan organisasi dan kompetisi.[21]
Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing
dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.[21]
Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri,
di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi
Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.[21]
Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan
kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).[21]
5. Organisasi
G. Sepak Takraw
Sepak takraw adalah jenis olahraga
campuran dari sepak bola dan bola voli,
dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola
dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World
Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok,
Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan
Melayu ((634-713)) dan dikenal sebagai Sepak Raga
dalam bahasa Melayu.
Bola terbuat dari anyaman rotan
dan pemain berdiri membentuk lingkaran.
Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu.
Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah
(1459 - 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana
membunuh anak Bendahara akibat persengketaan
ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di
Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.
Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan
jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Burma chinlone, di Laos kator, dan di Thailand takraw.
Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan:
- pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan
- pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
- posisi pemain bertahan tidak diputar
H. Futsal
Futsal adalah permainan bola
yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang.
Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola
dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki
pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola
dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah
"futsal" adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, futbol dan sala.
1. Peraturan
a. Luas lapangan
v Ukuran: panjang 25-43 m x lebar 15-25
m
v Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni
garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah
lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
v Daerah penalti: busur berukuran 6 m
dari masing-masing tiang gawang
v Titik penalti: 6 m dari titik tengah
garis gawang
v Titik penalti kedua: 10 m dari titik
tengah garis gawang
v Zona pergantian: daerah 5 m (5 m dari
garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
v Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
v Permukaan daerah pelemparan: halus,
rata, dan tak abrasif
b. Bola
v Ukuran: 4
v Keliling: 62-64 cm
v Berat: 0,4 - 0,44 kg
v Lambungan: 55-65 cm pada pantulan
pertama
v Bahan: kulit atau bahan yang cocok
lainnya (yaitu bahan tak berbahaya)
c. Jumlah pemain (per tim)
v Jumlah pemain maksimal untuk memulai
pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
v Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri
pertandingan: 2 (tidak termasuk cedera)
v Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
v Jumlah wasit: 2
v Jumlah hakim garis: 0
v Batas jumlah pergantian pemain: tak
terbatas
v Metode pergantian: "pergantian
melayang" (semua pemain kecuali penjaga gawang boleh memasuki dan
meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat
dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)
v Dan wasit pun tidak boleh menginjak
arena lapangan , hanya boleh di luar garis lapangan saja , terkecuali jika ada
pelanggaran-pelanggaran yang harus memasuki lapangan
d. Lama permainan
v Lama normal: 2x20 menit
v Lama istiharat: 10 menit
v Lama perpanjangan waktu: 2x5 menit
(bila hasil masih imbang setelah 2x20 menit waktu normal)
v Ada adu penalti
(maksimal 5 gol) jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai
v Time-out: 1 per tim per babak; tak ada
dalam waktu tambahan
v Waktu pergantian babak: maksimal 10
menit
2. Kejuaraan futsal terkemuka
a. Piala Dunia Futsal FIFA
v 1992 (di Hong Kong):
dimenangkan Brasil
v 2000 (di Guatemala):
dimenangkan Spanyol
b. Piala Dunia Futsal AMF
v 1994 (di Argentina):
dimenangkan Argentina
v 2003
(di Paraguay): dimenangkan Paraguay.
3. Liga Futsal Indonesia
v Liga Futsal Nasional Indonesia: Liga
Futsal Profesional di Indonesia
I. Angkat Besi
Angkat
besi
adalah cabang olahraga
yang bersaing untuk mengangkat beban berat yang disebut dengan barbel,
yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas,
konsentrasi, kemampuan, disiplin (sangat penting), atletis, fitnes, teknik,
mental dan kekuatan fisik.
Kata "angkat besi" biasanya secara tidak resmi
digunakan sebagai latihan beban.
1. Jenis angkatan
Dalam
olahraga ini, ada dua jenis angkatan yang sering dilombakan, yakni angkatan clean
and jerk dan snatch.
a. Clean and Jerk
Jenis
angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, di
mana atlet harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai
kedua tangan mengangkat beban (barbel) lurus di atas kepala dengan posisi
berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan
sah.
b. Snatch
Jenis angkatan snatch
atlet mengangkat barbel dalam dua tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai
sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar untuk mengambil
ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua tangan lurus di
atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri
membunyikan bel tanda angkatan sah.
Kedua jenis angkatan
ini bisa dilombakan satu per satu, namun juga bisa digabung sehingga rekor
atlet adalah penjumlahan beban maksimal dari total angkatan snatch dan clean
and jerk.
2. Angkat besi di Indonesia
Di Indonesia, badan
yang menaungi olahraga angkat besi adalah PB PABBSI
(Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia). Beberapa atlet
angkat besi Indonesia sudah berprestasi dunia dengan berbagai gelar juara al.
kejuaraan dunia dan medali dalam olimpiade.
J. Sofbol
Sofbol atau dikenal dengan softball adalah olahraga
bola beregu yang terdiri dari
dua tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat,
diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago
pada tahun 1887.
Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol atau hardball.
Bola sofbol saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter;
bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher)
dan menjadi sasaran pemain lawan, yaitu pemukul bola dengan menggunakan
tongkat pemukul (bat).
Terdapat sebuah regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif).
Tiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga
seri marka (base) pelari hingga
menyentuh marka akhir yaitu home plate.
Terdapat tiga tipe permainan sofbol:
- Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove.
- Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
- Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.
1. Lapangan
Lapangan sofbol berbentuk bujur sangkar.
Dibagi menjadi daerah fair (fair territory) dan daerah foul (foul
territory). Lebih jauh dalam daerah fair terbagi menjadi dua bagian,
bagian dalam (Infield), dan bagian luar (outfield).
Di dalam daerah dalam terdapat 4 marka (base). Setiap marka
diberi nomor berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari marka awal yang
disebut home plate, diteruskan dengan marka pertama, marka kedua dan
marka ketiga. Marka berbentuk bujur sangkar dengan sisi 38 cm (15 inci) yang
dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat marka
membentuk bentuk empat persegi yang disebut berlian
(diamond).
Di belakang home plate terdapat batasan yang disebut
backstop sejauh 7,62 dan 9,14 meter di belakang home plate.
2. Peralatan
Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan
sofbol termasuk sebuah bola. Sofbol menggunakan bola berwarna kuning dengan benang grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna
putih
dengan grip putih.
Sarung tangan
(glove) dikenakan oleh seluruh pemain bertahan untuk menangkap bola,
sementara first baseman dan penangkap bola mengenakan mitt (glove
mempunyai jari, sedangkan mitt tidak). Tongkat pemukul (bat) yang
digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat khusus yang diperuntukkan
untuk sofbol. Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat yang boleh
digunakan tertuang dalam peraturan Federasi Sofbol Internasional. Helm pemukul
bola dipakai untuk melindungi kepala seorang pemukul bola dari terjangan bola dan
cedera, sementara pakaian pelindung (protective gear) untuk seorang
penangkap bola, dan sepatu
pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform atau seragam.
Tiap pemain menggunakan baju,
celana,
dan topi
yang seragam atau berwarna dasar sama. Semakin tinggi tingkat pertandingannya,
semakin ketat dalam peraturan seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu
adalah wajib bagi setiap tim dalam melaksanakan pertandingan resmi.
3. Wasit pertandingan
Dalam pertandingan sofbol terdapat minimal satu orang
hingga tujuh orang hakim
atau wasit (umpire). Terdapat satu orang plate umpire dan tiga
wasit marka yang menjaga pertandingan. Selebihnya wasit memantau daerah luar.
Dalam pertandingan
fast pitch dihakimi oleh empat wasit (satu plate umpire, tiga
wasit marka).
Istilah untuk seorang wasit adalah “blue”, disebabkan seragam
mereka selalu berwarna biru.
Posisi seorang wasit adalah berdiri di belakang penangkap bola dan pemukul bola
. Berfungsi untuk melihat arah datangnya bola yang dilempar pelempar bola ke
penangkap bola apakah itu strike atau ball. Wasit juga mengawasi
jalannya permainan dengan cermat untuk menentukan peristiwa yang sebenarnya
terjadi dan menjaga agar pemain mematuhi peraturan. Sebagai pemimpin
pertandingan adalah Umpire plate. Karena sifatnya sebagai pemimpin
pertandingan, kekuasaan umpire plate dalam sebuah pertandingan sofbol
adalah mutlak, Walaupun dapat diprotes (appealed) keputusannya tidak
dapat diganggu gugat apabila protes yang dilakukan
pemain atau pelatih atau manager team menyangkut ajustment, tapi protes dapat
dilakukan dan dapat diterima apabila protes dilaukan terhadap salah penerapan
rules. Jadi ada permainan yang dapat dilanjutkan dengan protes (game under
protes, selengkapnya dapat dibaca pada Rules Permainan Softball yang dikeluarkan
oleh ISF). seorang wasit dapat mengeluarkan siapa saja baik pemain atau bahkan
seorang pelatih
keluar lapangan, jika menurut wasit mengganggu jalannya pertandingan.
4. Permainan
Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap
tim minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan
terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam satu inning,
tim yang bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting)
untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran
memukul, seorang pelempar bola tim bertahan melemparkan bola ke arah penangkap
bola sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat
giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang
berjaga berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang
mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran
memukul digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak
semua marka secara berurutan dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari
yang berhasil mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh
inning. Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim
lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning
tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim
yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang.
Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan
kedua belah tim dalam keadaan seri,
inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang.
Kondisi itu disebut tie break atau seri. Pada permulaan permainan,
tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran
melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.
a. Pelempar bola
Permainan dimulai pada saat wasit memulai pertandingan dan
meneriakkan kata “Play Ball”. Setelah pemain bertahan memasuki daerah
jaganya masing-masing, pertarungan antara pelempar bola di tim bertahan dan pemukul
bola di tim yang mendapat giliran memukul dapat dimulai. Seorang pelempar bola
berdiri di atas plate dan menghadap ke arah penangkap bola. Pelempar
bola akan berusaha melempar bola sekuat tenaga ke mitt penangkap bola.
Posisi bola lempar mempunyai wilayah khusus yang disebut zona strike (strike zone),
dimana hasil akhir lemparan terdapat di atas home plate dan tingginya
tidak lebih dari dada
dan tidak kurang dari lutut
pemukul bola. Jika bola dalam zona
strike tidak terpukul oleh pemukul bola, maka wasit akan berteriak “strike”.
Dan apabila bola keluar dari zona
strike, namun pemukul bola tidak mencoba memukul bola maka wasit akan
berteriak “ball”. Zona
strike adalah zona
dimana bola dalam wilayah pukul pemukul bola. Pada saat melempar, pelempar bola
akan berusaha membuat bola strike dengan sekuat tenaga agar pemukul bola
kesusahan memukul bola walaupun bola berada di zona pukulnya. Sehingga
tantangan seorang pelempar bola adalah melempar dengan kecepatan tinggi dan dengan
sasaran yang tepat.
b. Penangkap bola
Dalam satu regu setidaknya memiliki satu orang penangkap
bola. Penangkap bola dilengkapi dengan perlengkapan pengaman dan bertugas
menangkap lemparan pelempar bola. Catcher menggunakan helm (topeng penangkap bola)
untuk melindungi kepala
dan muka,
pelindung tubuh untuk melindungi daerah badan dan pelindung kaki untuk
melindungi daerah lutut
ke bawah. Posisi penangkap bola adalah jongkok di belakang pemukul bola. Seorang
pelempar bola dan penangkap bola diharuskan memiliki komunikasi
yang baik dengan isyarat-isyarat
untuk bekerjasama mematikan seorang pemukul bola. Seorang penangkap bola kadang
adalah pengatur strategi
yang baik, karena dalam pertandingan penangkap bola dapat melihat seluruh situasi yang terjadi di depannya.
c. Penjaga
Selain pelempar bola dan penangkap bola , tim bertahan
memiliki 7 orang penjaga (fielder) yang terbagi dalam 4 penjaga daerah
dalam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder).
Bagian dalam yaitu penjaga marka satu (pertama), penjaga marka dua (kedua),
Penjaga antara marka dua dan tiga (shortstop), dan penjaga marka tiga
(ketiga). Sedangkan penjaga luar terdapat di sebelah kiri (penjaga kiri), tengah (penjaga tengah), dan kanan (penjaga kanan). Semua
penjaga (termasuk pelempar bola dan penangkap bola) berusaha mematikan 3 orang
tim lawan agar mendapat giliran memukul. Karena run hanya bisa
didapatkan dalam posisi menyerang.
d. Pemukul bola
Tiap pemukul bola mempunyai kesempatan 3 kali strike
dan 4 kali ball. 3 kali strike akan membuat pemukul bola mati “Strike
Out”. Dan apabila 4 kali ball maka pemukul bola diperbolehkan jalan bebas ke arah marka satu (free
walk). Apabila pemukul berhasil memukul bola, pemukul bola akan berlari
sekuat tenaga mencapai marka satu sebelum bola pukulannya dikembalikan atau di
tangkap oleh penjaga marka satu. Jika pemukul bola berhasil sampai di marka
satu sebelum penjaga marka satu menangkap bola maka pemukul bola “safe”'. Namun
bila penjaga marka satu lebih cepat menangkap bola, maka pemukul bola “out”.
Terdapat berbagai macam jenis memukul. Hit, Bunt,
hit and run, Steal dan lain-lain. Tergantung situasi yang terjadi saat itu.
Berbagai macam jenis hit digunakan sesuai strategi
yang akan ditempuh tim penyerang.
5. Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation)
Badan inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang
menyangkut permainan olahraga sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk
Indonesia
pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris,
dan diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya.
Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan
diadakannya pertandingan antar negara yang bersifat internasional.
Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional,
regional
dan dunia.
Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini
adalah Kejuaraan Sofbol Dunia (World
Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball
Association dibawah naungan International
Softball Federation. Negara-negara anggota ISF yang memasuki
babak kualifikasi tiap tahun mengirimkan kontingennya untuk bertanding. Setalah
lolos kualifikasi, sejumalah 6 negara akan bertanding satu sama lain (5
pertandingan). Dan 2 tim terbaik akan bertanding untuk memperebutkan posisi
juara one-game-winner-take-all championship.
Juara terdahulu:
·
2005- Jepang 3 Amerika Serikat
1
·
2006- Amerika Serikat 5 Jepang 2
·
2007- Amerika Serikat 3 Jepang 0
Pada tahun 2007, Indonesia
berhasil menorehkan sejarah lolos ke World Cup of Softball
pertama kalinya. Indonesia bertanding dengan negara-negara lainnya di Oklahoma City dalam World
Cup of Softball setelah berhasil memasuki peringkat 3 dalam kualifikasi
antar negara Asia.
6. Sofbol di Indonesia
Sebelum perang kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia,
namun sifatnya masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah
tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga
sofbol hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus
berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karenanya sampai tahun itu, sofbol hanya
dimainkan oleh puteri. Ketika Asian Games Bangkok,
terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik
oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangi
olahraga bisbol.
Melihat perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya
kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang
olahraga ini secara serius. Mulanya sofbol hanya berkembang di Jakarta,
Bandung,
Palembang,
Semarang
dan Surabaya.
Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga
yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa.
Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia, diperlukan suatu badan
yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan
Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia).
Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan
kompetisi sofbol tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun
1967 di Jakarta.
Di samping itu sejak PON
VII di Surabaya,
sofbol menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
7. Liga Sofbol Indonesia (LSI)
Dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga
sofbol di kalangan masyarakat, PB Perbasasi
membentuk Liga Sofbol Indonesia.
LSI
diselenggarakan pertama kali pada tahun 2004. Putaran pertama diadakan di Jakarta
pada bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di Bandung,
Juli 2004. Putaran ketiga liga yang diikuti enam klub berlangsung di Surabaya,
tanggal 26-27 November 2004. Seluruh klub peserta liga saat ini masih terbatas
beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors, Garuda, Rebels (Jakarta),
Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya),
Smanda (Lampung),
dan Pirates (Kaltim)
Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia
atau LSI
merupakan pertandingan bergengsi menuju semipro. Selain pemain Indonesia,
klub-klub peserta LSI
dapat menggunakan pemain asing dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain
asing membolehkan Jumlah maksimal pemain asing yang dapat memperkuat sebuah
klub ialah lima atlet.
Namun hanya tiga pemain yang dapat menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain
lain yang menjadi cadangan hanya bisa menggantikan pemain asing.
No comments:
Post a Comment