BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Negara Indonesia
merupakan Negara yang kaya akan kekayaan dan keindahan alamnya. Begitu kayanya
Indonesia akan keindahan dan kekayaan alamya hingga kita tidak bisa menghitung
jumlahnya dan menilai harganya. Bentangan alam Indonesia dari sabang sampai
merauke dan membujur dari miangga sampai rote mengundang kekaguman bagi setiap
orang yang melihatnya.
Kekayaan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang terdiri dari sumberdaya
hewani, nabati, gejala dan keunikan alam atau keindahan alam yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya tersebut,
perlu dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat tanpa melupakan upaya konservasi sehingga tetap tercapai
keseimbangan antara perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari.
Pemanfaatan potensi sumberdaya alam Flora dan fauna serta
jasa lingkungannya di kawasan Pelestarian Alam dan Hutan Lindung mengacu kepada
prinsip-prinsip social forest management yang dalam pemanfaatannya berazaskan
kelestarian ekologi, social dan ekonomi
Pemanfaatan yang tidak memperhatikan faktor kelestarian
fungsi hutan, akan menimbulkan laju degradasi hutan. Sebagai illustrasi angka
deforestrasi mencapai 1, 6 juta hektar per tahun.
Potensi jasa lingkungan hutan baik langsung ataupun tidak
langsung dapat dimanfaatkan secara terukur dan tidak terukur oleh manusia
antara lain untuk : wisata alam, pemanfaatan sumberdaya air.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan pariwisata alam, maka
kawasan Pelestarian alam seperti Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan taman
Wisata Alam yang memiliki gejala keunikan alam, keindahan alam, keanekaragaman
flora dan faunanya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai objek dan daya
tarik wisata alam, disamping sebagai wahana penelitian, pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
Agar objek dan daya tarik wisata dapat dimanfaatkan secara
nyata diperlukan modal dan teknologi yang memadai, serta untuk menjaga
kelestariannya diperlukan pengelolaan yang arif agar tidak menimbulkan dampak
negative terhadap lingkungan kawasan dan social budaya masyarakat sekitar.
Pemanfaatan jasa lingkungan untuk kepentingan wisata alam,
perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan pariwisata alam yakni
konservasi, edukasi, ekonomi, rekreasi dan peran / partisipasi masyarakat.
Bersyukurlah kita tinggai di Indonesia yang kaya akan
kekayaan alamnya. “Gemah ripah loh jinawi’ mungkin itu adalah ungkapan yang
menggambarkan kekayan alam Indonesia yang tak terhitung itu. Dari berbagai
kekayaan alam itu banyak sekali yang memiliki potensi wisata. Diman temapat itu
menjadi tujuan orang berkunjung bersama keluarga.
Oryek wisata adaah tempat tujuan manusia untuk menghibur
diri dan menghilangkan kepenatan. Objek wisata biasanya menjadi tujuan manusia
mengisi waktu luang atau liburan bersama keluarga atau rekan kerja.
Kebanyaan dari mereka mencari obyek wisata adalah obyek yang
menggambarkan panorama alam yang indah, fasilitas yang layak dan transportasi
yang mudah. Sehinngga hal tersebut bisa emacu seseorang untuk kembali lagi
mengunjunginya.
Ditengah beban pekerjaan yang berar dan kesibukan aktuvitas
manusia yang mengkibatkan setres, manusia perlu dengan yang namanya rifresing
atau penyegaran. Kebanyakan hal itu dilakukan manusia dengan menuju obyek
wisata baik dalam atau luar Negeri hanya sekedar melepas penat bersama
keluarga.
Begitu mahal harga wisata yang memuaskan hingga manusia rela
mengeluarkan tak sedikit uang untuk mendapatkanya. Ditengah kesibukan orang
dalam bekerja wisata lokal menjadi alternative tujuan manusia untuk sekedar
mengisi waktu luang bersama keluarga.
B. Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pengertian "otonom" secara bahasa adalah
"berdiri sendiri" atau "dengan pemerintahan sendiri".
Sedangkan "daerah" adalah suatu "wilayah" atau
"lingkungan pemerintah". Dengan demikian pengertian secara istilah
"otonomi daerah" adalah "wewenang/kekuasaan pada suatu
wilayah/daerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan wilayah/daerah
masyarakat itu sendiri." Pengertian yang lebih luas lagi adalah
wewenang/kekuasaan pada suatu wilayah/daerah yang mengatur dan mengelola untuk
kepentingan wilayah/daerah masyarakat itu sendiri mulai dari ekonomi, politik, dan
pengaturan perimbangan keuangan termasuk pengaturan sosial, budaya, dan
ideologi yang sesuai dengan tradisi adat istiadat daerah lingkungannya.
Pelaksanaan otonomi daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang meliputi kemampuan si pelaksana, kemampuan dalam keuangan, ketersediaan
alat dan bahan, dan kemampuan dalam berorganisasi.
Otonomi daerah tidak mencakup bidang-bidang tertentu,
seperti politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal,
dan agama. Bidang-bidang tersebut tetap menjadi urusan pemerintah pusat.
Pelaksanaan otonomi daerah berdasar pada prinsip demokrasi, keadilan,
pemerataan, dan keanekaragaman.
BAB II
PEMBAHASAN
Kabupaten Pemalang memiliki potensi
wisata alam yang tak terhingga. Di sebelah selatan terhampar pantai-pantai
indah berpasir hitam. Sedangkan di sebelah utara terdapat bukit-bukit hijau,
telaga, dan air terjun nan asri. Sejauh ini, objek wisata yang dikenal di
Pemalang hanyalah pantai dengan Widuri sebagai simbol. Namun sebenarnya ada
banyak air terjun indah di sisi selatan yang belum banyak diketahui umum.
Salah satu air terjun terkenal di Kabupaten Pemalang adalah
Curug Sibedil yang terletak di Dusun Karangbulu, Desa Sima, Kec. Moga. Dari
pusat kota Pemalang, curug atau air terjun ini berjarak sekitar 35 km. Adapun
waktu tempuhnya antara 25-35 menit dengan kendaraan umum.
‘Curug’ atau ‘jurug’ adalah bahasa Jawa yang berarti “air
terjun”. Dengan tinggi 20 meter dan pancuran air yang banyak melimpah, Curug
Sibedil menawarkan pemandangan indah nan menyegarkan. Suara gemericik air
menyentuh bebatuan di kolam penampungan, ditambah hijaunya pepohonan di sekitar
lokasi air terjun sungguh menjadi tujuan tepat untuk relaksasi.
A. Sejarah Curug Cibedil
Mirip
Suara Meriam
Konon, nama Curug Sibedil setidaknya
ada dua versi. Menurut versi pertama, nama Sibedil diberikan karena pada jaman
dahulu kala air yang jatuh menimpa bebatuan di bawahnya mengeluarkan suara
mirip suara tembakan meriam. Dalam bahasa Jawa, meriam disebut sebagai “bedil”.
Karena itulah air terjun ini dinamai Curug Sibedil yang kurang lebih berarti
Air Terjun Meriam.
Versi
kedua mempunyai bukti fisik, yakni sebuah batu golong-gilig (serupa
tongkat) yang mirip seperti moncong meriam. Dulu, menurut cerita tetua di
sekitar air terjun, dari batu tersebut keluar suara mirip dentuman meriam.
Malam Jumat Kliwon disebut-sebut sebagai waktu suara bedil itu terdengar. Ada
juga yang menyebut suara meriam terdengar setiap sore menjelang magrib. Kini
suara tersebut tidak lagi terdengar.
Untuk
menuju ke Curug Sibedil, dari kota Pemalang ambil jalan menuju ke selatan arah
Randudongkal. Tepat di perempatan Pasar Randudongkal, lurus saja ke arah Moga
yang juga merupakan rute menuju ke pemandian air panas Gudi di Kab. Tegal.
Setelah sampai di pusat Kecamatan Moga, terus saja ikuti jalan menuju ke Guci.
Letak Curug Sibedil di Desa Sima, sekitar 5 km dari pusat Kec. Moga.
B.
Rute
Lengkap Menuju ke Curug Sibedil dengan Angkutan Umum
1. Dari arah utara (Tegal, Pekalongan
dan Pemalang kota)
Dari
terminal induk Pemalang, atau bisa juga dari depan Stadion Mochtar Sirandu,
naik bus 3/4 jurusan Moga. Turun di Terminal Moga, lanjutkan dengan angkutan
pedesaan jurusan Moga-Mandiraja dan turun di Dukuh Karangbulu, Desa Sima. Minta
pada sopir angkudes untuk diturunkan tepat di depan SD Negeri 5 Sima. Dari
sini, jarak air terjun sudah dekat (sekitar 300 meter) dan banyak penduduk yang
siap membantu menunjukan lokasinya.
2. Dari arah Tenggara (Purwokerto,
Purbalingga, Belik)
Dari arah
Purwokerto, jika mengendarai bis, turun di Terminal Randudongkal. Lanjutkan
dengan naik bus atau angkot jurusan Moga dan turun di Terminal Moga. Dari sini,
teruskan perjalanan dengan naik angkutan pedesaan jurusan Moga-Mandiraja dan
turun di Dukuh Karangbulu, Desa Sima, atau tepatnya di depan SD Negeri 5 Sima.
Jalan kaki sekitar 300 meter dan sudah sampailah di air terjun Sibedil.
3. Dari arah Selatan (Slawi, Lebaksiu,
Bumiayu, Bojong)
Dari pasar
Simpar naik angkot jurusan Moga, turun di pertigaan Ngelo. Kemudian teruskan
dengan naik angkudes jurusan Moga-Mandiraja, turun di Dukuh Karangbulu, Desa
Sima, tepatnya di depan SD Negeri 5 Sima. Selanjutnya tinggal berjalan kaki
sejauh kira-kira 300 meter menuju lokasi air terjun.
C.
Indahnya
Curug Cibedil
Curug
Cibedil wisata alam yang terletak di daerah Sima Kecamatan Moga,
tepatnya di desa Karangbulu ini memang belum banyak yang mengetahui akan
keberadaannya, hal ini dimungkinkan dari kurangnya informasi akan keberadaan
wisata alam ini.
Jalan
menuju curug ini juga terkesan masih belum disediakan jalan khusus untuk menuju
objek wisata, tetapi masih menggunakan jalan desa bahkan jalan perumahan.
Menurut
cerita curug ini dinamai curug Cibedil karena jaman dahulu kala pada saat malam
jum’at kliwon air yang mengucur dari atas dan membentur batu-batuan yang
dibawahnya menimbulkan suara seperti suara tembakan / bedil ( b.jawa ) maka
dari itu masyarakat sekitar menyebut curug tersebut dengan nama Curug Cibedil.
Lokasi
objek wisata alam Curug Cibedil tergolong sulit jika anda akan berkunjung untuk
menikmati panorama alam sekitarnya, dari arah pertigaan moga ambil arah ke
barat kira ± 1 Km sampai disini anda bisa menanyakan kepada masyarakat sekitar
untuk lebih detilnya.
Sesampainya
di dekat objek wisata anda hanya cukup mengeluarkan selembar ribuan untuk biaya
parkir yang masih berada di pelataran rumah masyarakat desa setempat, dan tiket
masuk ke lokasi wisata adalah GRATISSS TISS TISS . . .
Pada hari-hari biasa objek wisata ini kurang begitu banyak dikunjungi oleh wisatawan, hanya anak-anak sekitar saja yang memanfaatkan kejernihan airnya untuk mandi dan sekedar bercengkerama, namun di hari-hari besar seperti hari raya idul fitri banyak juga wisatawan dari dalam dan luar kota yang berkunjung ke objek wisata alam yang memang masih alami ini.
Airnya
masih jernih dan dingin khas mata air daerah pegunungan, disamping itu
pohon-pohon di kanan dan kirinya juga tumbuh lebat ikut memberi keteduhan bagi
pengunjung yang akan menikmati keindahan alam objek wisata ini, untuk itu tidak
ada salahnya jika hendak mencari wisata alam yang murah namun tak begitu
murahan tidak ada salahnya anda mengunjungi objek wisata alam ini.
Jangan
lupa berpose yang keren jika hendak mengabadikan kenangan anda ketika berada di
sekitar objek wisata alam ini, selamat berkunjung . . .
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kabupaten
Pemalang memiliki potensi wisata alam yang tak terhingga.Salah satu air terjun
terkenal di Kabupaten Pemalang adalah Curug Sibedil yang terletak di Dusun
Karangbulu, Desa Sima, Kec. Moga. ‘Curug’ atau ‘jurug’ adalah bahasa Jawa yang
berarti “air terjun”. Dengan tinggi 20 meter dan pancuran air yang banyak
melimpah, Curug Sibedil menawarkan pemandangan indah nan menyegarkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://grombyangnet.wordpress.com/2014/12/29/menikmati-indahnya-air-terjun-curug-sibedil-pemalang/
http://spirituneasy.blogspot.co.id/2009/10/indahnya-wisata-alam-curug-cibedil.html